Sudah lama tidak berjumpa. Fakum karna ujian dan fakum
karna kerjaan akhirnya membuat saya menelantarkan segalanya demi urusan
pribadi. Kini, bekerja di bagian lapangan membuat jadwal saya padat akan
perjalanan dengan menggunakan penerbangan.
Kali ini kita akan membahas Batik Air yang merupakan
premium service dari Lion Air. Heran sih kenapa ya ada nama Batik Air. Secara
markasnya aja di Manado. Yaudah check it..
Membandingkan dengan premium flight di Indonesia (baca :
GA), harganya jauh banget. Saya pertama kali naik Batik Air dibandrol harga
539.000IDR, pas cek si GA, ternyata harganya 1.340.000IDR, nah mengingat
permainan harganya jauh banget, terlebih saya ingin tau maskapai ini akhirnya
saya memilih Batik Air. Penerbangan ini pun disuguhi sama business classnya
seharga 930.000IDR. mending naik bisnisnya ID dibandingkan ekonominya GA. Cuman
bagi yang gila produk, ya pasti lihat GA. Saya sih masih lihat kantong. OK
penerbangan ke Yogyakarta akan ditempuh pada 3 September 2015 jam 11.50.
Kabar yang saya baca, batik Air sudah memiliki pesawat
berjenis A320, B737-900ER, dan 737-800NG. produk yang kurang lebih sama dengan
GA.
Saat tiba di terminal 1C, gak habis pikir ternyata mbak
mbak yang berkebaya putih ini pun dengan siap senyum ke saya dan mengantarkan
saya menuju tempat check in. check in yang dibuka dari counter no. 1 hingga
nomor 9. Disaat saya check in, tidak lupa sang ambassador menanyakan saya kesan
dan pesanya (customer review), saya pun menjawab bahwa ini pertama kalinya saya
naik batik. Selain itu saya juga ditawari batik miles, sejenis kartu anggota
yang menawarkan berbagai keuntungan layaknya si burung biru. Beside that, over
all mereka lebih baik ya di counter check in nya. Serasa ini kan masih satu
grup sama lion air, harga yang tidak begitu jauh mungkin menjadikan si ID salah
satu tempat pelampiasan kalau misalkan pernah dikecewakan oleh si JT.
Menuju
ke gate C7, wah tempatnya masih baru banget. Selain itu ornamenya masih baru
dan bagus juga. Nyaman kok. Disini penumpang menunggu pemberangkatan , termasuk
saya. Akhirnya saya masuk ke dalam pesawat nih. Yuk ah..
Pas
lihat pesawatnya kinclong abis gan, kayak baru di cuci. Atau emang baru ya,
pesawat ini berjenis B737-900ER. Pesawat terbaru seri 737 dari boeing. Walaupnu
sekarang sudah siap proses B737-Max. Pas masuk ke dalam nya , saya melihat
kursi bisnisnya ciamik gan. Kayak kursinya bis bis malam super eksekutif dengan
meja makan dan TV lipat. Pas masuk ke dalam kelas ekonominya . loh ini mah
kursi Aldilla + TV. Keren kok gan, gak nyesel juga. Akhirnya saya duduk.
Siapkan perlengkapan. Ternyata gak ada headset atau earphone. Nah disini
kayaknya ada yang kurang ya. Magazine ada, lalu nyoba touchscreen nya ternyata
lebih sensitiv dibandingkan si GA. Untung bawa earphone dari rumah, jadi nyolok.
Dan disebelahnya ada colokan USB yang digunakan untuk mencharging handphone.
Jadi enggak usah heran apabila turun dari pesawat ternyata baterai penuh.
Akhirnya saya charging juga handphone aja.
seat yang berada di B737-900ER |
Btw,
kalau kalian mau pakai earphone ya harus beli 25.000IDR di pihak batiknya,
berhubung saya bawa earphone, jadi saya enggak beli. Gak tau deh kualitas
earphonenya.
Akhirnya
snack dibagikan. Mungkin ini kekurangan juga ya disaat yang lainya ada minuman
tambahan sejenis juice atau susu, kalau dibatik hanya air mineral botol + 1
makanan roti daging + roti desert manis.
Pegawainya
berbaju seragam putih dengan lengan yang transparan. Kesanya seksi dan ber rok
batik dengan belah tengah menggambarkan kesan yang elegan. So far mereka baik
dan mereka ramah kok.
Penerbangan
dari jakarta – yogyakarta di tempuh dalam waktu 50 menit. Sang pilot
komunikativ sekali menyampaikan salam kepada penumpang, menjelaskan rincian
penerbangan hingga waktu perkiraan tiba. Sampai berbahasa inggris tidak terburu
buru jadi walaupun bahasa inggris saya kurang, saya masih bisa ngerti apa yang
dibicarakan.
Next,
kita bahas content di dalam service in flightnya ya. Kontenya gak sebanyak GA.
Cuman menghibur banget. Lagunya up to date dan layar nya sangat sensitiv, jadi
gak usah neken terlalu kasar, ternyata si TVnya udah respon. Ya istilahnya
responsif. So far ok, cuman kenapa earphonenya harus bayar. Gak full dong.
Hehe.
Sekarang
bahas pesawatnya ya. B737900ER. Nah ini pesawatnya halus banget. Entah
kualitasnya beda atau bagaimana. Saya sih nyaman dan interest dengan kondisi
pesawatnya yang bersih dan terawat. Like it.
Perjalanan
kurang lebih 50 menit, ternyata kurang lebih 35menit, lampu tanda mengenakan
sabuk pengaman sudah nyala. Instruksi landing juga sudah dibacakan oleh sang
pilot dan FAnya.
Soft
landing nya juga lumayan halus walaupun gak sehalus si Ijo ya. Cuman ini
menjadikan bahwa si ID tidak seburuk si
JT. Walaupun mereka satu grup. Selain itu, maskapai ini menjadi jalur
alternativ apabila ingin mencari maskapai yang ontime dan nyaman. Good job!
overall.. kesimpulanya
+ harga relatif lebih murah dibandingkan GA hingga 2x lipat
+ perjalanan ontime
+ ruang tunggu yang nyaman
+ crew dan ambassador yang ramah dan komunikatif
+ pesawat yang masih baru
+ soft landing
+ sistem keluar masuknya penumpang yang lebih sistematis
+ murah senyum
- makanan yang masih dibilang tidak sepenuh hati
- headset dijual 25.000IDR
- Konten Musik yang kurang variasi
- rute yang belum banyak